sedikit kecupan di pipi, dari bayangmu
sendiri dalam malam, dan terdekap bulan
bertatap awan malam, ku merenungkan
"akankah dia mencintaiku"
terkadang aku tertawa, melihat sikapku didepannya
niatku mencari perhatian, namun konyol juga ku dapatnya
entah kenapa senyumnya selalu terbayang
padahal mengharap memikirkannya pun enggan
tiba-tiba tetes grimispun datang
dia ingatkanku pada sore itu
sore gerimis yang berkelambu mendung
bersamanya kala itu saling malu
sedikit salah tingkah, dan ber-angan aku
"mungkin kah dia suka padaku"
segala logika melawan kerasnya rasa cinta
buatku ciut dalam mengungkapkan rasa
hingga pikirku pun ber-sangka
"memilikinya, atau pengagum semata"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar